TIGA
KERAMAT
Oleh:
ALVAN.M.A
SERI PERTAMA DARI TRILOGY TIGA KERAMAT
SERI PERTAMA DARI TRILOGY TIGA KERAMAT
Zaman BOLGOD, adalah zaman kuno
dimana makluk kuno, magis, kepercayaaan magis masih ada dan jaya. Tiga keramat
adalah:
Satu gelang kematian dan
takdir diturunkan dari langit ke tujuh untuk takdir manusia, gelang itu
terletak digunung merapi yang berada di
jawa tengah, gelang itu dijaga oleh sang kematian itu sendiri.
Satu pedang cahaya untuk
mengakhiri yang gelap diturunkan dari langit ke lima dan terletak di lembah
ular. Dijaga oleh wanita separuh ular separuh manusia bernama Ciawa.
Yang terakhir, satu mahkota
penguasa dan penakhluk yang sampai sekarang masih belum diturunkan dan dijaga
oleh Doure. Naga api pemangsa.
***
Di Zaman Bolgod hiduplah iblis jahat nun serakah yang amat berambisi ingin menjadi Tuhan. Dia
bernama BORMORKO. Siapapun yang tidak menyembahnya maka nyawa gantinya.
BORMORKO memiliki pasukan yang banyak. Tak
terhitung jumlah pasukannya yang mengerikan itu, Pasukannya bernama Midas, si makhluk gelap bertanduk, bermata merah dan
penghisap darah. Midas selalu berpenampilan bertudung hitam. Jumlahnya semakin
banyak saja. Mulut mereka selalu bersimbah darah dan
serangga beracun yang mengerikan. Yang paling ditakuti dari pasukan BORMORKO
dalah JENGLOT. Jenglot amat ditakuti karena amat bengis dan kejam, ukuran
tubuhnya sendiri amat besar laksana batu gunung.
Biasanya jenglot dapat memakan manusia,
menyantet manusia bahkan merasuki manusia sampai meninggal, karena itu Jenglot
hanya muncul dikala BORMORKO Kehabisan pasukan.
Dikala itu perang besar terjadi di padang rumput dekat JORROTOKA. Dimana
tempat damai itu ada disebrang sana. Perang itu dipimpin raja besar bernama
Raja Rohan. Perang akbar itu ada untuk berusaha melawan BORMORKO dan mengakhiri
kezalimannya, sebenarnya peerang itu ditentang oleh para
penduduk JORROTOKA,Namun lantara kezaliman yang meraja lela dan menghabiskan
nyawa tak berdosa lanataran tak mau menyembah.
BORMORKO benar benar kuat. Entah kekuatan
iblis apa yang dimilikinya. BORMORKO menambah pasukannya di ujung padang
JORROTOKA. Ia memiliki tubuh yang jangkung dengan jubah
hitam dan merah, mahkotanya seperti duri yang terbuat dari besi, matanya merah
dan mengerikan, penuh kedosaan dan gambaran api neraka.
Raja Rohan menunggangi kudanya, kudanya melaju di medan perang berdiri didepan sendiri
dari enam ratus ribu pasukannya, baju zirahnya mengkilap dibawah sinar matahari
‘’ Seraaang.’’ Teriak Raja Rohan kepada ratusan ribu pasukannya untuk
berperang.Tangannya yang memegang pedang terangkat keatas.Asab asab dari obor
para Midas itupun meniup niup. Kengerian dan kelam
telah bersemayam dalam padang itu.
Segerombolan pasukan itu laksana ribuan semut
hitam yang menyerang semut merah kemudian membaur menjadi satu, pasukan Raja
Rohan dengan tanpa ampun ditebas kepalanya sampai putus, semua warga yang tak
ikut berperang berlarian entah kemana, namun tertangkap dan dimakan tubuh
mereka bulat bulat oleh para Midas, darah mengalir dimana mana, amat
menakutkan. Jeritan tak berdosa memilukan dan menyayat hati.
Perang
antara BORMORKO dan pasukannya melawan Raja Rohan dan pasukannya terjadi amat
sengit dan membunuh korban tak berdosa. Wanita dan anak anak berlarian dan
terbunuh
karena puing puing kastil, tusukan belati dan pedang para Midas dankarena
dipenggal atau dibakar.
Pasukan
Midaspun juga amat banyak jumlahnya.Mereka semua maju perlahan dengan jumlah
delapan ratus ribu pasukan.BORMORKO berdiri dengan mahkotanya yang berbentuk
seperti duri duri pohon salak itu mengkilap, mata merahnya amat mengerikan.’’Hancurkan
semuanya.’’Teriaknya kepada seluruh penduduk JORROTOKA.
Prajurit yang lain masih terus bertempur
dimedan perang, Gunung Merapi terus terusan bergetar, Raja Rohan yang bertempur segera menatap gunung merapi yang
hendak meletus itu. Raja Rohan melihat sesuatu yang entah apa, memang ia
memiliki indra keenam sedari lahir.
Sebuah pertanyaan yang tentu
bergemuruh dalam batin dan otak.
Perang itu berlangsung selama 7 tahun
lamanya.Perang yang besar dan melayangkan ratusan nyawa.Perang yang membri
kedukaan kepada seluruh korban.Tiada yang mau disuruh menyembah BORMORKO. Tiada yang
mau diperbudak BORMORKO, Maka perlawanan yang bisa dilakukan manusia hanyalah
pasra dan perang akbar. Bukankah manusia memang menginginkan
kebebasan, bukankah manusia memang rela mati demi merdeka, mereka percaya
adanya Tuhan yang maha satu, Tuhan yang maha besar, dan suatu ketika akan
mengakhiri kedzaliman BORMORKO ketika manusia tak bisa melawannya. Bendera
bendera perang yang berwarnah merah gelap berkibar kibar.
Dilihat memang teramat mengerikan,
bahwasannya kisah itu amat memilukan.
Akhirnya
setelah 7 tahun berperang raja Rohan dan pasukannyapun kalah. Pasukan Raja Rohan
kalah jumlah karena banyak yang terbunuh, bila diteruskan maka ummat manusia
akan punah. Mereka yang masih melawan ditelungkupkan badannnya dan dibariskan
didepan tebing, kemudian oleh para Midas kepala mereka dipenggal dan jasat
mereka dibuang kelaut.
BORMORKO
yang ada di tebing terbahak dan menyombong. Jubah hitamnya itu berkibar ditiup angin peperangan yang pilu. Sementara
semua orang menangis dibawah tebing, takut akan kehancuran dan kematian yang
sia sia’’ Wahai manusia manusia kotor.’’ Ejek BORMORKO dengan nada kasar,
Makhluk seperti BORMORKO memang jauh dari perilaku manusia, ia hanya ingin
menjadi TUHAN, Yang lebih tinggi dari raja, lebih berkuasa dari penguasa, tanpa
harus merasakan susahnya menyembah ataupun beribadah. BORMORKO tidak ingin
merasakan kesulitan itu. Ia hanya ingin
disembah.Jelas sekali ditolak dan dibenci ummat anusia. Tiada insaf BORMORKO
itu bahwa masih ada langit diatas langit, Manusia mempercayai bahwa Maha
pencipta akan turun tangan dan membalas BORMORKO dengan apa yang telah dilakukannya,
suatu kelak BORMORKO akan dihukum oleh TUHAN dengan seberat beratnya, dibakar
dalam neraka penuh kedosaan orang yang mengaku dirinya TUHAN, suatu kelak BORMORKO akan kekal di neraka
milik TUHAN.
‘’ Kalian kalah, mulai hari ini berilah
sembah kalian padaku.’’ Lanjut BORMORKO, matanya nanar
menakutkan, semua orang menangis ketakutan, ada yang memluk keluarganya dan ada
pula yang hanya terdiam, digetarkan oleh ketakutan yang menyayat hati .
Raja
rohan hanya bisa diam dengan penuh penyesalan menerima kekalahannya. Raja Rohan hanya diam dan menunduk,’’ apakah begini
akhirnya, apakah ummat manusia harus diperbudak olehnya, apakah manusia tiada
layak untuk percaya kepada TUHAN yang maha awal dan maha akhir, maha esa dan
maha pengampun atas segala kedosaan yang membara.
apakah ummat manusia tidak bisa merdeka untuk
menyembah tuhannya.’’Tangis Raja Rohan kepada dirinya sendiri dalam hati. Asap
asap kebakaran masih juga menari nari dirumah rumah penduduk. Namun saat
Raja Rohan menunduk, ia teringat sesuatu, teringat saat membaca suatu buku
dengan huruf kuno. Raja Rohan ingat
bahwa ia mengetahui sesuatu. Sesuatu yang tidak diketahui siapapun termasuk
BORMORKO. Sesuatu yang dianggapnya aneh di gunung
merapi, sesuatu yang selama ini tersembunyi dan lama terlupakan.
Dia mengetahui bahwa ada benda ajaib yang
diturunkan dari langit, Brnda yang dikira hanya mitos, benda itu dapat
mengakhiri BORMORKO. Benda itu adalahTiga keramat.
Raja
Rohan percaya bahwa Tiga Keramat itu
benar benar ada dan dapat mengakhiri Bormorko. Raja Rohan juga memiliki petah
menuju tempat ketiga keramat itu terletak. Peta yang didapatnya ketika masih bujang, petah yang ditemukannya saat ia
berpetualang ke KERATON kemudian menerima sebuah peti yang isinya adalah petah
TIGA KERAMAT. Padahal legenda Tiga Keramat itu sudah puluhan tahun terlupa dari benak
penduduk, lantaran masih belum ditemukannya bukti.
Bertahun tahun lamanya Raja Rohan harus
menerima kekalahan ini
Namun tubuhnya amat lemah, Raja Rohan tak mungkin
melakukan perjalanan untuk mencari Tiga Keramat sendiri. Ia akan memberikan
tugas itu kepada orang yang tepat. Orang yang dapat dipercaya dan menjadi
harapan baru bagi dunia. Puing puing peprangan masih tersisa, BORMORKO dan
pasukannya sudah terlalu bangga menerima kemenangannya, mereka semua kembali
menuju LORDAR, tempat asal usul BORMORKO.
65 tahun kemudian. Laki laki 2 saudara kembar
itu sedang bermain kejar kejaran. Mereka baru berusia 17 tahun. Merekalah cucu
Raja rohan.’’Kejar aku Vani.’’Teriak Vana yang berlari mengitari batu dan tiang
kastil JORROTOKA yang besar.’’Dapat.’’Teriak Vani, wajahnya tersenyum indah dan
tampan.’’Aaah. Males ah.’’Jawab Vana’ sekarang kamu yang jadi Kejar aku
Vana.’’Suruh Vani.’’ Hari dirasa semakin sore, matahari terlihat indah, berwarna merah
mengkilap diatas gunung ZAORA sebelah barat’’ Vana, Vani ayo pulang, waktu
makan malam dimulai.’’ Teriak ibu mereka.Ibu mereka bernama Shapire.
Dialah
putri sang raja. Mereka berduapun menurut.’’Iya bu.’’ Teriak mereka berdua
bersamaan.
Kastil
terlihat amat megah, pintunya besar dan ditutup amat rapt saat malam tiba,
penduduk JORROTOKA masuk kerumah mereka masing masing, seperti takut akan
sesuatu, entah apa itu?
Dimakan
malam yang sunyi. Sang raja Rohan yang dari tadi diam berkata.’’ Wahai cucuku.’’Panggil
Raja Rohan yang sudah tua, jenggotnya putih keabu abuan dan memanjang.Vana dan
Vani yang berkonsentrasi untuk makan kini menoleh kepada kakek mereka.’’Usia
kalian sudah menginjak 17 tahun.’’ Lanjut Raja Rohan.’’Ayah Vana dan Vani yang
bernama DAWUD berasal dari Kerajaan RANDU di GANDRING juga ikut memperhatikan
Raja Rohan.‘’Sudah saatnya aku memberi tahu rahasia besar.’’Cetus raja
Rohan.Putri shapire hanya diam saja. Namun ada sorot expresi penasaran yang
besar pada wajah Vana dan Vani yang kini sedang makan dimeja makan’’ Kenapa?’’
tanya Vani.Dia bertanya lebih dulu sambil menyuap siris daging kambing panggang’’
Kalian pasti tahu bahwa setiap puncak purnama, BORMORKO datang meminta sembah.‘’
‘’Sembah
yang dimintanya biasanya brupa tumbal, sesajen atau segelas darah yang
dibakar.Tidak selamanya kita bisa bertahan dari itu semua, memang sudah terlalu
lama aku membiarkan ini berlarut larut semenjak kekalahan perangku melawan
BORMORKO. Semua orang takut akan dirinya.’’
‘’Karena
itu aku memberi tugas kalian untuk meninggalkan tempat ini.’’ Raja Rohan
menghentikan ucapannya sebentar dan meminum segelas anggur merah yang diperas
airnya dan dicampur susu unta.’’ Kenapa kek?’’Tanya Vana dengan nada bingung
dan mengkerutkan dahi.’’ untuk mencari Tiga Keramat.’’ jawab raja.’’ Apa itu
tiga keramat.bisakah kakek menceritakan benda aneh itu’’ Tanya Vana lagi.’’tiga
keramat adalah tiga benda dari langit.Satu gelang kematian dan takdir
diturunkan dari langit ke tujuh untuk takdir manusia, gelang itu terletak
digunung merapi, gelang itu dijaga oleh sang kematian itu sendiri.’’
‘’
Satu pedang cahaya untuk mengakhiri yang gelap diturunkan dari langit ke lima
dan terletak di lembah ular. Dijaga oleh wanita separuh ular separuh manusia
bernama Ciawa.’’
‘’
Yang terakhir, satu mahkota penguasa dan penakhluk yang sampai sekarang masih
belum diturunkan dan dijaga oleh Doure. Naga api pemangsa.Dengan benda itu kita
bisa meraih kejayaan manusia, kita bisa meraih kemerdekaan dan kita bisa
mengakhiri BORMORKO.’’Cerita raja kepada kedua cucunya.’’Tapi ayah. Apakah
mereka sanggup?’’ tanya Dawud.’’ Tentusaja bisa.Usia mereka sudah besar.Sudah
sepantasnya tugas ini kuberikan kepada mereka’’ Jawab Raja rohan yang sudah tua
itu.’’Kenapa tak kau suruh saya saja untuk tugas berbahaya ini, kasihan Vana
dan Vani.’’ Tanya Dawud lagi’’ Aku sudah tua, cucukulah yang harus
melakukannya.’’ Jawab Raja Rohan.’’Kau dan anakku sudah kuberi tugas. Jagalah
kerajaan ini, rawatlah aku bila suatu kelak aku akan sakit sakitan, kau adalah
menantuku yang kupercaya.’’ Jawab Raja Rohan.
Iapun
berdiri sejenak dan mengambil sebuah kertas tua.’’Ini peta kalian.4 hari lagi
kalaian harus berangkat dari pintu belakang tanpa sepengetahuan orang sini termasuk
para Midas.’’Kata Raja Rohan.Kali ini suaranya menyerupai bisikan’’Iya
kek.’’Jawab mereka berdua bersamaan.
Keesokan
harinya dipagi hari, Vana dan Vani keluar istana untuk berjalan jalan, mereka
menuju sungai untuk memancing ikan.Hampir seharian mereka menghabiskan waktu
untuk memancing dan mandi di sungai, kebetulan sungai jernih kali ini’’ Van.
Bila kita berangkat nanti apa yang harus kita lakukan. Aku masih bingung dengan
semua ini?’’Tanya Vani.’’Ini demi ummat manusia, lagian kita sudah remaja, kita
sudah bukan anak anak lagi.’’ Jawab Vana. Gemericik air sungai terdengar, kini
pancingan mereka sudah mulai membuahkan hasil.6 ikan wader tertangkap.’’Kurasa
waktunya pulang.’’ Ajak Vani.
Mereka
jalan dijalan setapak yang kering, JORROTOKA memang kini sdikit dilanda
kemiskinan karena pajak semakin mahal.Mereka harus menyerahkan sebagian harta
mereka untuk sesaji dan persembahan kepada BORMORKO. Seorang anak kecil berusia
sekitar 10 tahun berdiri didepan rumahnya, ia terlihat kurus kering seperti
kurang makan. Dia hanya melihati Vana dan Vani yang berjalan didepan rumah
mereka.
.’’
Vani.Kulihat kasihan sekali nasip mereka.’’Kata Vana.’’Yaa.Kupikir lebih baik
kita membagikan hasil tangkapan kita ini kepada anak itu.’’Usul Vana.’’Aku
setuju.’’Akhirnya Vana dan Vani kini memasuki rumah kecil itu dan menuju anak
kecil itu.
.’’
hey.Boleh kami mampir sebentar.’’Panggil Vani kepada anak laki laki itu.’’Ya.’’ Suaranya agak parau.’’ Apa kau tinggal sendiri disini?’’ Tanya Vana
dengan memegang pundak bocah kurus kurang makan itu.’’ Tidak. Aku disini
bersama Ayahku. Ibuku sudah meninggal karena penyakit aneh.’’ Jawab Bocah itu,
wajahnya amat memelas sekali. Vana dan Vani serasa ingin menangis saat melihat
keadaan rumah itu.’’ Kalian adalah pangeran dari kerajaan JORROTOKA kan?’’
Tanya bocah itu.’’ Ya. Kami membawa beberapa tangkapan pancingan kami. Kau
mau?’’ Tanya Vana sembari menawarkan ikannya tadi.’’ Terimah kasih.’’ Jawab
Bocah itu. Bocah itu dengan senang hati menerimanya.’’ Kurasa sudah sore, kami
berdua harus kembali kekastil.’’ Kata Vani. Vana dan Vani kini saling menoleh dan
berdiri.
‘’Oh
ya. Kalian tidak ingin menunggu Ayahku pulang dulu.?’’ Tawar Bocah itu.’’Tak
perlu.’’ Jawab Vana. Kami harus kembali.’’Jawab Vana.’’Terimah kasih banyak
atas ikannya.’’Ucap bocah itu kepada Vana dan Vani yang kini berjalan keluar
dari rumah bocah itu.
Vana dan Vani terun dari sebelah barat untuk
memasuki Gerbang Kastil JORROTOKA. Mereka masuk istana besar itu. Para pengawal
dan penjaga terbang dengan gagahnya berdiri didepan gerbang.
3 hari kemudian,
bulan purnama sudah hampir mencapai puncak.Raja Rohan,
Vana, Vani, Dawud, Shapire berkumpul diaula. Vana dan Vani sudah menggunakan
pakaian berupa sweter dan kain jubah berwarna hijau daun. Mereka akan menempuh
perjlanan jauh sekali. Dawud dan Shapire serasa berat harus berpisah dengan
kedua putra mereka’’ Semoga kalian selamat diperjalanan.’’ Kata Putri Shapire.Air
mata perpisahan itu sungguh menusuk hati.Vana dan Vanipun berpamitan dengan
keluarga.Bahkap dengan Raja rohan yang sudah tua itu.Sebelum berpamitan, Raja
Rohan memberikan peta kepada Vana dan Vani.’’Semoga kalian selamat.’’Kata raja
sembari mnegecup kening kedua cucunya.’’Kami menyayangimu kek.’’Jawab Vana dan
Vani bersamaan.
Keadaan
malam amat sunyi, bulan purnama semakin naik.’’Sebentar lagi tengah malam.
Kalian
harus cepat.’’Suruh Dawud sembari mengecup kedua kening putranya. Pintu
belakang kastil yang rahasia dan jarang dibuka kini mulai dibuka. Tiada
seorangpun yang mengetahui akan hal ini. Merekapun
memulai perjalanan besar mereka dari pintu belakang istana.
Hutan hutan dan gunung terlihat menjulang
dari belakang kastil. Suara Midas dan BORMORKO sudah terdengar di depan kastil
dan di JORROTOKA.’’ Kalian harus cepat lari dari kastil ini. Jangan sampai terlihat
para Midas, Jalan ini akan segera menuju hutan. Kalian harus bisa bersembunyi
dalam gelap, Ingat.Ini demi ummat manusia.’’Kata Raja Rohan dengan berdiri
sedikit membungkuk dan berbisik.’’Iya kek.’’Jawab Vana dan Vani. Keringat
dingin keluar dari dahi dan leher belakang mereka, entah mereka berdua siap
atau tidak dengan tugas ini.
‘’ sekarang pergilah. Cepat, sebelum para
Midas masuk kastil.’’ Suruh Dawud kepada kedua putranya, Suara Midas yang
mengerikan sudah terdengar. Sepertinya Midas sudah masuk kedalam Aula Kastil.
Vana
dan Vani segera berlari kedalam hutan yang gelap. Langkah mereka menginjak
rerumputan semakin jauh kedalam hutan hutan randu, Suasana amat gelap, bulan
purnama terlihat menjulang. Lare Vana dan Vani semakin cepat hinggaDidalam hutan mereka
melihat sesuatu.’’Vana, berhenti.Apa kau lihat itu.’’ Tanya Vani.Nafasnya
terengah engah tak karuan, degdegan juga menyelimuti sekujur tubuh mereka.Ia melihat makhluk gelap mengerikan, Vani melihat Midas yang sedang mencari
mangsa. Vani segera menarik Vana untuk bersembunyi dibalik semak semak.’’
Jangan bergerak sedikitpun.’’ Suruh Vani dengan berbisik.’’ Kita harus segera
meninggalkan tempat ini.’’ Usul Vana.’’ Tapi bagaimana caranya.’’ Bisik Vani.
Vana mengeluarkan beberapa barang dari tasnya dan segera melemparkan satu dua
sendok kesebuah pohon sebelah mereka, Untuk kegelapan bisa membuat Vana dan
Vani bersembunyi.
Midas itu segera menoleh dengan suara
Anjingnya itu, Mereka berlari kearah suara itu. Perlahan mereka berduapun merangkak
dan lari dari Midas itu, untunglah mereka tidak kelihatan. Langkah Vana dan
Vani yang tadi mengendap ngendap kini lari tanpa suara.
Semakin lama Vana dan Vani menaiki bukit yang
agak nanjak, Bukitnya tidak terlalu tinggi, kali ini mereka tidak masuk hutan,
melainkan berbelok kearah kanan hutan, Vana dan Vani sengaja tidak melewati
jalan Karena takut akan bertemu slah satu Midas. Ataupun para pemuja BORMORKO
lainnya.
Kini Vana dan Vani harus menaiki Gunung
Zaora. Ini adalah gunun peri, namun jarang ada peri yang keliaran bila saat
malam tiba, Sesegera mungkin Vana dan Vani harus mencari tempat istirahat.
Dilereng gunung peri, Vana dan Vani membuat api unggun dan membakar Satu ekor
kalkun hutan hasil tangkapan.
Cahaya api bergoyang goyang dan menjilat
jilat. Vana memutar mutar secara perlahan daging kalkun yang mulai matang
itu.’’ Vana, Apakah semua ini harus begini. Kita selalu bersama sejak kecil,
namun kita tidak pernah punya teman lain.’’ Kata Vani,’’ Yaa. Mau punya teman
atau tidak, rasanya tidak masalah bagiku, sekarang yang dipikir adalah, kita
harus segeram menuju gunung Merapi, perjalanan kita masih jauh.’’ Jawab Vana.
Langit mlam menunjukkan bintang bintang yang
kelap kelip, terlihat begitu jauh dan kecil, seakan tiada yang bisa dapat
meraihnya. Mereka berdua menghabiskan waktu makan malam mereka saat itu.
Setelah makan Vani menyiram api dengan air.’’ Kenapa kau siram.’’ Tanya Vana.’’
Kita berada dialam bebas, kita harus menghilangkan jejak, kita harus cari
tempat lain untuk istirahat.’’ Jawab Vani, Kita bisa istirahat disini.’’ Usul
Vana.’’ Mereka akan menemukan kita bila kita istirahat disini.’’ Jawab Vani.
Kini Vana dan Vani berjalan menuruni lereng
bukit.’’ Kau lihat pohon itu’’ tunjuk Vani.’’ Ya.’’ Jawab Vana.’’ Kita bisa
istirahat dipohon itu.’’ Usul Vani. Mereka berlari lari kecil dan memanjat
pohon besar itu. Vana dan Vanipun tertidur dan tubuhnya ditopang oleh akar
pohon.
Keesokan harinya diwaktu mentari mulai bangun
dan tersenyum, cahaya merah indahnya menyinari. Vana yang asik tidur di cabang
cabang ranting pohon yang besar sepertinya sedang bermimpi. Mulitnya monyong
seakan akan mencium sesuatu, Ia memiringkan tubuhnya dan Vana akhirnya jatuh
dari pohon. Kepalanya mengenai tanah dan diapun bangun dari
tidurnya.’’Rasain.’’Seru Vani yang udah bangun lebih dulu.
‘’
ayo lanjutin perjalanan.’’ Ajak Vani.
Matahari
kini semakin naik, hari semakin terik dan di Siang itu mereka sudah turun dari
gunung Zaora dan mereka melewati jalan setapak.Dua saudara kembar itu telah
sampai disebuah desa yang biasa disebut desa Capang.
Mereka
bertemu 6 laki laki berkumis.Merekalah perampok.’’
Serahkan harta kalian.’’ Pinta sijanggut tebal.’’ Kami tidak membawa apa apa.’’
Jawab Vana.’’ Jangan bermain main dengan kami.’’ Jawab sirambut pirang.
Akhirnya perampok itupun menyerang Vana dan Vani. Untung mereka berdua ahli
bela diri. Entah kenapa disebelah pura ada laki laki bertudung hitam yang
memperhatikan Vana dan Vani.
Vana dan Vani bisa mengalahkan empat
perampok. Saat hendak menyerang dengan pisau, Vana menjegal kakinya dan menarik
tangannya hingga tangan rampok itu terpeluntir, perampok itu
menjerit.’’Aaaaaa’’ Vana segera menjatuhkan Rampok itu ketanah, tubuhnya memar
memar. Vani melawan dua perampok itu sekaligus, sekejap, saat dua rampok itu
menggunakan Pisau laksana Keris. Vani menendang tanagan mereka dan Pisau itu
menusuk perut mereka masing masing. Yang satu lagi malah melempar pasir kepada
Vana, Vana menjerit karena matanya terkena pasir.’’ Aaaa.’’ Rasanya amat
pedih.’’ Vani segera menjambak Rampok itu dari belakang, namun dua rampok lain
mengeroyoknya. Sosok berkerudung yang dari tadi memperhatikan mereka kini
datang dan memukuli rampok itu. Kini Tinggal dua lagi
namun tiba tiba dua rampok itu lari terbirit birit.
sosok berkerudung menarik tanagn Vana dan
Vani kemudian membawa mereka menjauh dari para rampok itu.’’ He apa apaan ini.
Lepaskan kami.’’ Teriak Vana.’’ Lepaskan.’’ Teriak Vani menyusul.
Taklama merekapun berada di sebuah
terowongan.’’ Siapa kau, kenapa kau membawa kami kesini.’’ Tanya Vani dengan
berpeluh keringat.’’ Seharusnya aku yang bertanya, apa tujuan kalian ke Capang.
Tempat ini berbahaya.’’ Kata laki laki aneh yang sebaya dengan dua saudara
kembar itu. Kini laki laki aneh itu membuka kerudung nya. Wajahnya lumayan
tampan dan dia bermabut panjang.’’ Kami tidak bisa memberi tahumu.’’ Jawab Vana
dengan nada mengertak’’ Apa yang kalian takutkan? Tanya laki laki tampan itu’’
Apakah kau bisa menjaga rahasia kami.’’ Tanya Vani.’’ Yup.’’ Jawab laki laki
itu.’’ Aku berjanji akan menjaga rahasia kalian’’ lanjut laki laki itu.’’Namaku
Vani dan ini saudara kembarku, namanya Vana. Kami sedang perjalanan mencari
tiga keramat.’’ Jawab Vani.’’ Apa. Aku juga ditugaskan mencari tiga keramat.
Ibuku adalah pinyihir jadi ia menyuruhku mencari 3 benda dari langit itu untuk
mengakhiri sang iblis.’’ Jawab Laki laki aneh itu.’’ Tunggu. Kau bilang kau
mencari Tiga Keramat?’’ heran Vani.’’ Ya.’’ Jawab Bisma’’ aku merasa aneh,
setahuku kakekkulah yang tahu.’’ Jawab Vani.’’ Oh, Ibuku juga tahu, namun ia
merahasiakannya’ kata Laki laki itu’ Perkenalkan, namaku Bisma.’’ Bisma
memperkenalkan namanya.’’Boleh aku Tanya?’’ Tanya Vana.’’ Apapun. Kenapa kau
tadi memperhatikan kita berdua saat diganggu oleh enam rampok sialan itu.’’ Tanya Vana.
‘’
Oh soal itu, Aku melihat kalian ada yang aneh, entah apa. Tak bisa kuceritakan dengan kata kata. Tapi aku tahu kalau kalian sedang
mengadakan perjalanan mencari Tiga Keramat untuk mengakhiri Iblis kejam itu.
Karena itu aku melihati kalian. Mungkin kita bisa pergi brsama,’’ usul Bisma.’’
Boleh juga.’’ Jawab Vana.
Setelah
itu merekapun menjadi dekat laksana saudara dan melanjutkan perjalanan besar
mereka. Petualangan yang amat sulit. Bagi mereka bertiga. Para Midas tak henti
hentinya membunuh pengacau, Hampir setiap hari Vana, Vani dan Bisma harus
berjalan dengan bersembunyi atau Midas akan menemukan mereka. Tiada yang tahu
Bahwa Vana, Vani dan Bisma berjalan bertujuan untuk mencari Tiga Keramat, Tiga
benda dari langit yang dapat mengakhiri BORMORKO.
Disebuah lembah yang sedikit gelap. Mereka
melihat sesuatu yang aneh dengan lembah itu.’’ Kenapa banyak sarang laba laba
disni.’’ Tanya Bisma.’’ Dipeta ini adalah Lembah jaring.’’ Jawab Vana.
Namun tiba tiba sosok laba laba besar datang.’’Selamat datang.’’ Sambut laba laba rasaksa itu dengan suara serak. Laba
laba itu terlihat mengerikan.’’Setiap manusia yang kesini tidak bisa keluar.’’
Saut sang laba laba.’’ Tidak.’’ Teriak Vana. Laba laba besar itupun memanggil
laba laba yang lain. Pertarungan hebatpun terjadi. Vana dan Vani amat kompak
sampai akhirnya mereka berhasil lari dari Lembah itu, mereka menggunakan batu
sumbu yang dapat memancarkan api bila dilempar, seketika jua Laba laba
ketakutan saat melihat Api yang keluar, kesempatan itu digunakan Vana dan Vani
serta Bisma untuk melarikan diri
Saat sampai diatas lembah Nafas mereka
bertiga terengah engah.’’ Kalian hebat sekali.’’ Puji Bisma ke pada saudara
kembar itu.’’ Terimah kasih.’’ Jawab Vana dan Vani bersamaan serentak.’’
Perjalanan pertama kita adalah menuju Gunung Merapi.’’ Kata Vana.’’ Apa’’ jawab
Bisma dan Vani tidak menyangka.’’ Ya. Bukankah sejara mengatakan bahwa Benda
pertama adalah gelang takdir yang berada di Gunung Merapi.’’ Jawab Vana.
Ini tidak bisa dipercaya, mereka harus
menempuh perjalanan jauh sekali dari JORROTOKA. Berjalan yang jauh membuat
perediaan makan mereka menipis.
2 HARI KEMUDIAN
disebuah padang rumput yang lebih tepatnya di
negeri GANDRING. Mereka bertiga melihat sesuatu. Seuatu yang dituju selama ini.
Sesuatu yang berbahaya dan menjulang tinggi’’ Bisma kau lihat.’’ Tanya
Vana.’’Ya.’’ jawab Bisma.’’ Itu gunung merapi.’’ Jawab Vani.’’ Kita sudah
dekat. Perjalanan besar ini telah dekat dengan tujuan pertama. Hanya sedikit
lagi.’’ Jawab Bisma.
Bisma menunjukkan telunjuk tangannya kearah
gunung. Gunung memang terlihat dekat namun sebenarnya amat jauh. Menghabiskann
empat hari lagi perjalanan kaki menuju gunung. Kelelahan melanda mereka. Vana,
Vani dan Bisma beristirahat ditempat yang aman dari MIDAS ataupun binatang
buas.
Gunung
merapi terlihat gagah dan besar dari padang rumput. Padang itulah saksi bisu
perang akbar BORMORKO dan RAJA ROHAN. Vana, Bisma dan Vani berjalan melewati
lembah yang curam, tebing tebing yang terjal, Hutan hutan lebat yang mengerikan.
Akhirnya setelah perjalanan panjang melewati
berbagai jalan sulit. Vana dan Vani setra Bisma sampai di kaki gunung.
Tempatnya sunyi namun tanahnya amat subur sekali.’’ Aku terlalu lelah.’’ Keluh
kesah Bisma.’’ Akupun.’’ Jawab Vani ikut menyusul. Mereka berdua kelelahan.
Asab hitam keluar dari ujung gunung merapi, sesekali bergetar.’’ Kita tidak
boleh menunda perjalanan.’’ Suruh Vana.’’ Semangat.’’ Teriak Bisma. Vani masih
lelah, namun saudara kembarnya itu membantunya bangun dan menariknya, Vani
memang sudah terlihat amat amat lelah sekali.’’ Aku bisa jalan sendiri.’’ Pinta
Vani.’’ Apa kau sudah tidak lelah?’’ Tanya Bisma.’’ Aku merasa lebih baik
sekarang.’’ Jawab Vani.
Mereka menaiki gunung merapi yang amat amat
tinggi. Tanahnya subur dan berbatu, pasirnya berdebu yang terbang terbang.
Banyak burung burung kuntul yang berterbangan seperti menghindar.
Pendakian mereka yang menghabiskan waktu itu
akhirnya sampai. Ada sebuah lorong besar disana.Merekapun masuk dan sampai disebuah
tempat yang dekat dengan tebing perut gunung.Dimana bawahnya adalah lava.’’kita
sudah sampai.’’ Tukas Vana.’’Tapi dimana gelanganya.’’ Tanya Bisma. Lalu tiba
tiba sebuah batu terbenagut membentuk sosok makhluk bersayap gagak hitam yang
lebar.’’Siapa kau.’’Tanya Vani.’’ Akulah sang kematian. Tujuan kalian pastilah
mencari Gelang kematian dan takdir. Gelang itu tidak akan bisa didapat selama
tidak ada satu yang dikorbankan.’’ Jelas Sang Kematian. Kemudian kematian
menyerang mereka bertiga.Pertarugan itu amat seru.Vana yang berusaha menusuk
Kematian malah terlempar.Kemudian Vani berusaha mendorong Kematian menujuh Lava
yang panas.
sampai
akhirnya saat Vani tergelantung di atas Lava gara gara tindakannya Sangkematian
itu kembali membatu saat Vani hampir terjatuh ke Lava. Vana memegangi tangan
saudara kembarnya itu.’’Janagan lepaskan wahai saudaraku.Kumohon jangan pernah
lepaskan genggamanku.’’Teriak Vana sembari menangis.Mereka berdua tergelantung
sementara kaki Vana di pegangi Bisma agar tidak jatuh.’’Tanganku sudah tidak
kuat.’’Jawab Vani.’’Jangan lepaskan tanganku.Kumohon’’ Teriak Vana lagi. Tiba
tiba sebuah gelang melingkari
tangannya.
’’ Gelang kematian dan takdir.’’saut Vani.’’ Wahai Vana saudaraku.Gelang itu
tidak bisa didapat selama diantara kita tidak ada yang dikorbankan.Lanjutkan
perjalananmu, akhiri iblis itu.Akhiri BORMORKO untuk kebebasan ummat
manusia.Katakan pada ayah, ibu dan kakek Rohan.Aku minta maaf.’’ Pesan Vani
karena tahu hidupnya akan segera berakhir,
Air
mata mereka mentes netes.Gunung Merapi mulai bergetar.’’Selamat tinggal Vana,
wahai saudaraku.’’Kata Vani sembari melepaskan genggamannya.perlahan Vani
mengawang kebawah sampai akhirnya tak terlihat.Iapun terjatuh dan pergi untuk
selamnya.Bismapun berhasil menarik Vana.’’Tidaaaak, Vaniii.’’Teriak Vana yang
segera ditarik Bisma karena Gunung mulai meletus dengan hebatnya.Seekor Naga berwarna kelabu mengangkat mereka menjauh dari gunung merapi. Vana
merasa berduka melihat saudara kembarnya mati di gunung itu.Malam itupun
diakhiri dengan keberhasilan dan kedukaan.Perjalanan terbang mereka berhenti
disebuah tebing.Tak kerasa haripun mulai pagi karena langit mulai membiru.
’’Bagaimana kau bisa memanggil naga?’’ tanya Vana.’’ Aku adalah keturunan
penyihir.Memanggil Naga adalah hal yang mudah.’’ Jawab Bisma. Gelang itu berhasil
mereka dapat.
Akhirnya
mereka mendarat disebuah tebing.Sepertinya sudah mulai pagi karena mata hari
mulai muncul perlahan dengan cahaya merahnya.’’dia telah pergi untuk selamanya.
Sudah sedari kecil kami bersama.’’Tukas Vana sambil mengusap air matanya.Gelang
itu masih melingkar di tanagnnya.’’Kau tahu, kamatian hanyalah awal dari
semuanya.Dia berkorban, perjalanan kita masih panjang.Kita harus hargai itu.Ini
baru awal dari perjalanan besar kita.Kita telah berhasil mendapatkan
gelangnya.Tinggal dua lagi’’ Tukas Bisma.Vana masih terdiam dengan duka hatinya
yang menyayat dirinya.Masih tidak percaya bahwa saudara kembarnya yang dari
dalam kandungan selalu menemaninya kini harus menjemput ajal lebih awal.Mereka
berdua berdiri ditebing dengan cahaya matahari pagi yang terbit.Cahayanya
merah indah.Ini masih baru perjalanan awal mereka.Semuanya masih belum
berakhir.’’kita akan meraih kemerdekaan.’’ Tukas Vana.
Angin
pagipun menghembus meniup mereka dengan hangat cahaya merah indah mata hari
pagi, petualangan ini masih awal dari semuanya.
Mereka berdua berdiri menghadap arah matahari
terbit. Vana masih sedih kini mereka berdua berjalan kaki di pinggiran tebing
yang curam, angin pagi meniup niup mereka.
HADIR DALAM BENTUK TRILOGI
0 komentar:
Posting Komentar