TIGA KERAMAT
LEMBAH ULAR
SERI KEDUA DARI TRILOGI TIGA KERAMAT
Oleh:
ALVAN.M.A
Selembar
peta di beber di sebuah batu yang membidang.’’Perjalanan kita selanjutnya adalah
menuju lembah ini.’’Kata Vana menunjukkan gambar lembah dalam petah.’’Lembah apa
ini?’’ Tanya Bisma.’’Ini lembah ular.Kata kakekku pedang itu dijaga oleh wanita
cantik separuh ular bernama Ciawa.’’Tukas Vana menjelaskan. Mereka kini saling
bertatap mata bertatap muka.
Perjalanan
mereka akan menghadapi rintangan keduanya.’’ Perjalanan kita masih jauh.Kita
harus melewati desa Semambung.Disanalah kita akan memulai perjalanan. Karena tempat
itu yang paling dekat dengan lembah Ular. Sembunyikan gelangnya.’’SuruhVana. ia
merasa sedikit was was tentang gelang itu, entah kenapa?
Bulan
purnama amat terang menerangi tebing itu.Kedua remaja itu akhirnya berjalan melewati
jalan setapak berbatu.Tak lama saat hari mulai menunjukkan akan subuh mereka sampai
di Desa GAOR.
Ada
sebuah kedai kecil disana.’’Kau lapar?’’Tanya Bisma.’’Tentu.Apa kau punya koin.’’
Tanya vana.’’Ya aku punya sedikit.’’Jawab Bisma. Mereka memasuki kedai itu.Disana
banyak sekali orang seperti rampok. Mereka bermabuk mabukan.’’ Mau pesan apa?’’
Tanya pelayan Yang mengenakan baju dari kain goni dan berbentuk seperti daster.’’Hanya
dua roti asab dan Jagung panggang. air jeruk.’’JawabVana.
Saat
makan dua orang berpenampilan compang camping mendatangi mereka dengan wajah garang.’’Serahkan
barang kalian.’’Suruh rampok itu.’’Apa maumu?’’ Tanya Bisma. Kemudian salah satu perampok menodongkan pedang
besinya.’’Jangan banyak Tanya ataukupenggal lehermu.’’Jawab perampok satunya
yang berambut putih.’’Bagaimana kalau tidak.’’Jawab Vana tenang. Tiba tiba Vana
dan Bisma loncat dari kursi dengan lincah. Perkelahian terjdi. Ruanganpun menjadi
berantakan.
Akhirnya
kedua Preman itu terhentak dan kalah.’’ Kau masih mau melanjutkan?’’ Tanya Vana yang kini berganti menodongkan pedangnya
kearah mata preman itu.’’ Kami menyerah, kami mengaku kalah.’’ Jawab preman itu. Semua
yang ada di kedai itu sontak ketakutan. Tiba tiba suara ledakan terjadi. Kedai itu hancur pintunya.
Kemudian terdengan jeritan.’’MIDAS.’’Banyak yang berlarian. Bisma dan Vana bersembunyi di
bawah
12
meja
berkain.’’ Oh tidak. BORMORKO kemari.’’Kata Vana.’’apa yang harus kita lakukan?’’
Tanya Bisma. Saat desa itu mulai hancur. Mereka segera lari lewat belakang menuju
hutan. Banyak korban yang tergeletak didesaitu.’’ Mana sembah kalian padaku. Akulah
TUHAN kalian.’’Teriak BORMORKO. Wajah nya amat mengeri kan dengan mahkota emas dan
jubbah lebar hitam kemera hannya itu.
Banyak
yang mati di desa itu lantaran dipenggal kepalanya. Bisma danVana akhirnya berhasil
memasuki hutan.’’ Kita selamat.’’Dengus Bisma dengan nafas terengah engah. Asab
dari desa itu masih terlihat. Tercium pula aroma daging hangus. Mungkin itu aroma
korban. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan. Akhirnya mereka melihat sebuah
lembah yang berkabut.’’ Vana. Inikah Lembah Ular.’’ Tanya Bisma. ‘’Ya.’ ’JawabVana
simple.‘’ kita harus masuk.’’ Kata Vana.’’Kauyakin?’’ Tanya Bisma. Vana mengagguk.
Merekapun
mulai turun kelembah yang ber aura gaib nan mengerikan itu. Batu batuannya banyak
sekali sisik kulit ular yang kering dan besar, ada pula tengkorak manusia. Saat memasuki hutan
lembah itu. Mereka mendengar suara serik.’’ Wahai manusia. Tujuan apakah yang
sebabkan kalian kemari.’’ Tanya suaraitu.’’Kami ingin menemui Ratu Ciawa.’’TeriakVana.’’
Oh yatuhan.’’ Kejut Bisma saat melihat sosok ular hitam besar bermata merah menyala.’’
Jangan takut. Aku adalah Gapati. Akulah pengawal Ratu Ciawa. Bila kalian punya urusan
dengannya mari ikut aku kekastilnya.’’ Jawab Gapati dengan mendekatkan wajah hitam
besarnya yang mengerikan kemereka berdua. Lidahnya menjulur julur.
Perjalanan
mereka berlanjut pada Goa yang mengerikan. Banyak sekali ular besar besar disana.
Ular ular itu minggir saat Gapati melewatinya.‘’ Ratuku. Ada dua pemuda yang
ingin menemuimu.’’ Panggil Gapati. Tak lama muncullah sosok Ciawa. Wajahnya cantik
dan bermahkota. Namun dia berekor ular. Tubuhnya
separuh ular.’’ Wahai manusia pemalas. Tiada bosannya kalian memujaku untuk mencari
kaya.’’ Tawa Ciawa.’’Kami kesini bukan untuk meminta kaya. Kami ingin meminta pedang
Cahaya.’’Jawab Bisma.’’ Pedang itu sudah ratusan ribu tahun ada ditanganku. Takakan
kuserahkan pada kalian. Lembah ini akan terbakar bila kalian ambil pedang itu.’’
Jawab Ciawa.’’Lebih baik satu lembah dari pada seluruh ummat manusia. Kau akan diperbudak
BORMORKO.’’ Seru Vana.’’Tidaak. Akulah ratu ular penguasa. BORMORKO
adalahIblis. Dan akubukanlah abdinya.’’Jawab Ciawa yang amat kesal dan mulai marah.’’Pengawal.
Bawa mereka keluar.’’ Teriak Ciawa.’’ Tidak. ’’Teriak Bisma. Mereka berdua berontak.
Perkelahian diruang itu terjadi. Ratusan ular mengerikan datang.
Bisma
berusaha mengambil Gelangnya. Namun karena ekor Gapati yang meliliti tubuh
Bisma dan menyentakkannya. Gelang itu jatuh diantara Ular ular yang berbisa.‘’
13
Gelangnya.’’Teriak
Bisma. ’’Kau akan mati ditanganku.’’ Seru Ciawa dengan melilit Vana.
Vana
kemudian dilempar ketembok goa. Tubuh nya kesakitan. Bisma yang berusaha mengambil
gelang itu. Tangannya tergigit ular berbisa.’’Aaaaaa.’’ jeritnya. Gelang itu sudah
melingkar di tangannya.
Vana
merangkak menuju pedang Cahaya yang menancap di samping kursi Ciawa. Akhirnya pedang
itu berhasil juga diambil Vana.’’ Tidaaaaaak.’’Teriak Ciawa. Vana segera menuntun
Bisma dan meninggalkan Lembah itu. Dari selatan. Tiba tiba api besar bagai gelombang
ombak laut datang. Lembah itu terbakar.’’ Kita harus sampai di atas lembah sebelum
apinya sampai disini.’’ Seru Vana. Bisma sudah tidak kuat karena racunnya menyebar,Dengan
lari akhirnya mereka sampai diatas lembah. Lembah itu hancur terbakar dengan ledakan
dasyahtnya.‘’ Bisma sadar Bisma.’’Teriak Vana yang mulai menangis. Ia membopong
Bisma kesebuah rumah didesa SLONDET.’’ Tolong.’’ Teriaknya.
Akhirnya
ada laki laki tua. Dia adalah tabib yang bersedia mengeluarkan Racun yang
berada di dalam tubuh Bisma.Keesokan harinya matahari mulai terbit.’’ Ibu.Ibu. ’’Igau
Bisma yang telah sadar.’’Bisma kausudah bangun.’’Dimana aku?’’Tanya Bisma.’’ Kita
dirumah orang yang baik hati,’’ jawab Vana.’’
2 minggu
kemudian mereka
berdua berada disebuah pantai. Memegang gelang takdir dan pedang cahaya.’’ Sampai
kapan ini akan berakhir.’’ Saru Bisma.’’perjalanan besar ini telah berakhir,
keramat yang ketiga masih belum kunjng turun
dari langit.’’ JawabVana.’’ Kita akan menyongsong perang besar besama.’’ Seru Bisma.’’Sekarang
apa rencananya.’’ Tanya Bisma. Vana mengeluarkan
petanya.’’ Peta ini hanya menunjukkan pedang dan gelangnya saja. Walau dalam
peta perjalanan sudah berakhir namun sebenarnya Ini masih belum berakhir. Ini hanya
akhir perjalanan kita saja.’’Jawab Vana. Ombak menggulung gulung disore hari. Matahari
mulai berwarna merah indah akan tenggelam. Anginnya berhembus meniup niup.
HADIR DALAM BENTUK TRILOGI
0 komentar:
Posting Komentar