TIGA KERAMAT
PULANG DAN PERANG
CERPEN KETIGA SEKALIGUS TERAKHIR DARI TRILOGY TIGA KERAMAT
Oleh:
Matahari amat terik dan panas. Angin
berhembus meniup setiap alang alang yang ada disekitar padang rumput. Dua laki
laki itu berjalan dengan penuh kelelahan. Keringatnya membasahi baju mereka.
Merekalah Bisma dan Vana yang sedang berperjalanan menuju istana. Dua keramat
telah didapat. Gelang takdir dan Pedang cahaya. Vana berjalan dengan tatapan
kosong, seolah ada yang difikirkannya dua hari ini.’’Vana. apa yang kau
pikirkan.’’ Tanya Bisma.’’Andai saja Vani ada disini. Andai saja dia tidak
pergi untuk selamanya.’’ Tukas Vana dengan wajah sedih. Mengingat bagaimana
saat ia melepas tangan saudara kembarnya itu kedalam Gunung Merapi.
‘’ Inilah jalannya.Kau harus bisa melepas
kepergiannya.Vani orang yang baik dan menyenangkan.Dia pasti bangga punya
saudara kembar sepertimu.’’Hibur Bisma.’’Apakah airnya masih ada?’’Tanya
Bisma.’’Kurasa masih.’’Jawab Vana sembari mengambilnya.Kehausan benar benar
melanda mereka.Panas amat terik.Mereka meneguk air yang tinggal sedikit
itu.’’Kau tahu.Pedang cahaya bisa sangat berbahaya.’’Kata Vana sembari
berkedip.’’Maksutmu.’’Tanya Bisma.’’Kata kakek Rohan. Pedang ini ada untuk
mengakhiri yang gelap. Namun pedang ini juga bisa meminta korban.’’Bisma
terlihat makin penasaran dan sedikit takut.’’ Apa kau bercerita seram” Tanya
Bisma penasaran’’ Tidak. Ini benar benar nyata. Kita harus berhati hati dengan
pedang itu.’’ Angin berhembus saat mereka menaiki tebing. Mereka mulai menaiki
gunung DEDEMIT.
Semakin lama mereka masuk kedalam gunung itu
dan semakin kelam semakin kelam.’’ Entah kenapa aku tak ingat kita pernah
melewati tempat ini.’’ Keluh Vana.’’ Akupun begitu.’’ Jawab Bisma. Tanah yang
mereka pijaki mulai tidak serasa seperti jalan. Semua terasa asing dan
berkabut.Perlahan Vana mendengar sesuatu.’’Vana tolong lepaskan aku.’’Ia
mendengar terikan suara Vani.’’Vani.’’panggil Bisma. Suasana
dingin berhembus meniup setiap helai bulu kudu Bisma.Ia juga mendengar suara jeritan jeritan aneh. Suasana dalam hutan Dedemit
itu amat mengerikan. Seolah ada aura negative yang ada disini.’’Vana
kemarihlah. Wahai saudaraku.’’ Teriak suara Vani.’’Kita harus berhati hati.’’
Suruh Bisma. Tapi entah kenapa Vana sangat penasaran dengan suara saudara
kembarnya itu. Hampir hampir ia tidak mendengar yang lain. Bahkan Vana tidak bisa
mendengar Bisma.Yang dia dengar hanyalah suara Vana. Apakah ia harus mengikuti
suara itu atau meninggalkannya.’’Vana apa yang kau lakukan.’’ Bisma melihat
Vana yang sudah berdiri diujung tebing yang dalam dan berkabut. Vana berdiri
seolah akan menjatuhkan dirinya.
Bisma
yang saat itu sudah tegang segera berlari menuju Vana yang sudah mau
menjatuhkan tubuhnya.Bisma hampir ikut terjatuh namun akhirnya Bisma dapat
menangkap Vana.’’Apa yang kau lakukan. Kau hampir membunuh dirimu
sendiri.’’Bentak Bisma.’’Entahlah aku merasa mendengar Vani.’’desis Vana.’’
Vani sudah meninggal dank au harus terima itu.’’Bentak dengan amarah.Vana
terdiam memaku seolah tidak percaya Bisma sahabatnya membentaknya.
.’’Kau,
kau menjauh dariku.’’Teriak Vana pula.Ia amat marah dengan Bisma yang
membentaknya dengan menyebut nyebut Vani.’’ He bukan meksudku membentakmu..’’
jelas Bisma, namun Vana segera lari. Air matanya benar benar terjatuh dan
berkucuran.Belum satu hari mereka dalam huan itu.Persahabatan mereka
pecah.Pedang dibawa Vana dan Gelangnya masih dibawa Bisma.
Dua
sahabat itu benar benar menyesal.Bisma segera berkeliling hutan untuk mencari
Vana.Kakinya tak mau berhenti melangkah.Nafasnya terengah engah dengat
ketakutan.Semua campur aduk.Lagi lagi Bisma mendengar suara jeritan.Jeritan
jeritan itu amat mengerikan.
Bisma
berusaha tidak memperdulikannya namun lilitan akar tiba tiba mengikat
kakinya.’’ Oh tidak.’’ Katanya.Ia berusaha melepaskan akar itu yang meliliti
kakinya dan semakin naik meliliti tubuhnya.’’ Tolong, tolong.’’Teriaknya.
Vana
yang berlari jauh akhirnya terdiam.Entah mengapa.Ia merasa dirinyalah yang
bersalah. Penyesalan kini mulai meniup niup otaknya.Dikepalanya banyak yang
difikirkan. Seharusnya tadi ia tidak emosi kepada Bisma. Karena Bisma benar, Ia
harus melupakan saudara kembarnya. Biarkan Vani pergi dengan tenang.’’Aku harus
kembali menyusul Bisma.’’Kata Vana dalam hati.Bisma mulai menjerit jerit karena
akar akar ajaib itu mulai mencengkramnya.Tangannya sudah sulit digerakkan
karena terikat.Kabut hitam muncul dengan aroma yang sangat tidak sedap.
Suara jeritan itu juga muncul.’’ Tolong, Vana
dimana kau.’’Teriaknya.Beberapa untai akar mulai melilit lehernya.Bisma merasa
dicekik dan harapan seolah sudah tiada.Mungkin ini adalah akhir hidupnya.Bisma
mulai hendak terpejam mata.
Namun sosok laki laki datang dengan membawa
pedang.Saat itu juga akar akar itu segera melepaskan cengkramannya.Bisma
terjatuh lemas ditanah.Sebuah tangan berkulit putih menjulur kearahnya. Perlahan
Bisma mendongak dan semakin lama ia melihat keatas dan akhirnya.
Tahulah
ia bahwa sahabatnya telah kembali dan menyelamatkannya.’’Vana.kau kembali.’’
Seru Bisma dengan nafas terngah engah.’’Maaf.Aku tadi tenggelam dalam
emosi.’’Seru Vana dengan menjabat tangan Bisma.
Perlahan
Bisma terbangun dan merekapun berpelukan.Tak lama pelukan mereka terlepas dan
mereka mendengar suara.’’Kau dengar itu.’’ Tanya Vana. Akhirnya setelah
kebingungan, mereka melihat kearah kanan.’’ Oh tidak. Aku baru sadar ini adalah
Hutan Dedemit.Mereka adalah mayat hidup.’’Seri Vana.’’Lari.’’Teriak
Bisma.’’Kita tidak bisa lari.‘’ tukas Vana.’’Kurasa aku ingat sebuah
mantra.Kita bisa melarikan diri dari sini.Namun kau harus memegang tanganku.’’
Kata Bisma. Vana baru ingat bahwa Bisma adalah putra penyihir.Vana segera
memegang lengan Bisma dan Bismapun mengucap mantra.’’GO.WA.DOAD.’’Tubuh mereka
tiba tiba hilang bagai debu tertiup angin.
Tubuh mereka tersentak jauh dari hutan
Dedemit itu. Mereka terlempar disebuah pantai. Ombaknya berdesir dan mengulung
gulung.’’Oh oh Bisma kau tak apa.’’ Tanya Vana. Bisma terpelanting di pasir.’’
Kurasa ia. Mereka berdua bangun.’’Dimana kita?’’ Tanya Vana.’’ Kita di pantai
GROSAH. Perjalanan kita kita tunda sebentar. Kita butuh istirahat.’’
UHKRUJFIRE.’’ Kata Bisma dengan mengeluarkan mantra. Tiba tiba pasir
mengeluarkan api.’’ Waw. Kenapa tak dari dulu saja kau gunakan mantra mantra.’’
Canda Vana.’’ Aku masih belajar.’’ Jawab Bisma.
Malam kini mulai datang dan menggantikan
siang. Mereka berdua tertidur pulas beratap langit dan bintang yang indah.
…
BORMORKO berdiri sendiri di istana kegelapan.
Ia melihat pemandangan LORDAR dari atas kastilnya yang berbentuk seperti
piramida. Tiba tiba salah satu Midas datang.’’ Ya Tuhanku. Hambamu datang
karena membawa sebuah berita.’’Kata Midas itu dengan membungkuk.’’ Apakah
itu?’’ Tanya Bormorko.’’ Penduduk di kerajaan raja Rohan lebih memilih perang
dengan kita Tuhanku.’’ Seru Midas itu. Wajahnya yang gelap terlihat amat
ketakutan.’’ Kita laksanakan perang itu.’’ Jawab BORMORKO. Iblis kegelapan itu
benar benar kejam. Mata merahnya itu menyala nyala. Didepan sebuah jendela.
Bormorko mengingat suatu tragedy. Tragedy yang menimpa dirinya 4000 tahun yang
lalu.
Dimana ia masih kecil. Ia hanyalah manusia
biasa berhati suci dan sangat disayangi oleh keluarganya. Bormorko hidup
sebagai anak seorang rakyat jelata. Kemiskinan membebabi keluarga dan dirinya,Dimana
kala itu namanya bukan Bormorko. Melainkan Duan. Ia masih
lugu. Namun sebuah kerajaan besar bernama kerajaan LORDAR Yang amat kejam dan
menjunjung tinggi setara Tuhan.
Merampas semua dari Duan yang masih berhati
suci. Keluarganya dibantai karena tidak mau menyembah. Raja LORDAR. Ayahnya di
penggal kepalanya, ibunya dimasak hidup hidup dalam kuali besar sampai
mendidih, kemudian mayatnya di berikan kepada Singa singa peliharaan Raja
LORDAR.Semua keluarganya Duan dibakar hidup hidup. Namun Duan yang saat itu
masih kecil berusian 13 tahun. Berpura pura mati. Dan akhirnya berhasil
melarikan diri.
Namun perlahan ia lari dan sembunyi didalam
gua. Duan Bersetapa didalam Gua itu selama hampir 600 tahun lamanya. Sampai
akhirnya kekuatan hebat muncul dari dirinya. Sang Iblis berseru.’’ Wahai laki
laki muda. Kaulah Tuhannya. Kini hidupku hidupmu dan hidupmu hidupku.’’ Sang
iblis kini menjadi bagian dari Duan. Duan akhirnya menjelma menjadi Iblis
kegelapan yang kejam. Ia dengan amat mudah membunuh raja LORDAR. Yang
saat itu sedang menikmati gadis gadis perawan
desa. Dengan keji Duan memotong kemaluan Raja LORDAR dan melemparnya ke kandang
Ular. Raja LORDAR tidak bisa mengeluarkan kekuatannya dan iapun mati menjadi
santapan ular ularnya. Akhirnya Duan Mengaku dirinyalah yang patut disembah.
Iapun mengganti namanya menjadi BORMORKO.
Tragedi itu sudah amat lama. Entah
bagaimana BORMORKO msih mengingat Tragedi itu.Iapun melangkah menuju kedepan kastil karena perang akan segera
berkencamuk. BORMORKO amat bangga mengaku ngaku dirinya sebagai TUHAN.
…
Vana merasa dirinya disebuah tempat penuh
cahaya. Ia mendengar
suara.’’ Vana.Vana.Jangan percaya dia. Dia pasukannya, dia pembohong, dia jahat.’’Kata
suara itu.Itu adalah suara Vani.’’Vani.’’Panggil Vana.’’Jangan percaya
padanya.’’Kata suara Vani.Vana tiba tiba meras berada didalam air dan melihat
banyak sekali mayat.Sampai nafasnya tersedak.Vanapun akhirnya terbangun.Itu
tadi hanyalah mimpi.’’ Vana kau tak apa apa.’’ Tanya Bisma. Api masih menyala
dengan suara gulungan ombak.’’ Hanya mimpi buruk.’’Jawab Vana sembari mengusap
keringatnya.Angin pantai berhembus semilir hilir mudik.Entah kenapa Vana merasa
ada yang aneh dengan suara saudara kembarnya itu.’’Pengkhianat?’’Tanya Vana
dalam hati.’’Siapa pengkhianatnya?’’ katanya dalam hati. Bisma mulai mematikan
api.’’ Ada apa?’’ Tanya Vana.’’Ada Midas disekitar sini.’’ Tukas Bisma.
‘’Midas?’’
heran Vana.Mereka berdua saling beradu pandang.’’Kita harus sembunyi.’’ Suruh
Bisma. Mereka berdua segera berlari menuju batu yang lumayan besar.Bisma dan Vana melihat dari kejauhan. Ratusan Midas dengan tombak dan
bendera berlari. Mereka memakai baju zirah seolah akan perang. Rombongan mereka
berlari amat cepat.
Suara hentakan kaki mereka begitu kasar.’’
Jangan mengeluarkan suara.’’ Desis Bisma.’’ Tapi sepertinya mereka sedang menuju ke
JARROTOKA.’’ Sebut Vana.’’ Kerajaan kakek Rohan berada disana. Mereka pasti
menuju kastil.’’ Lanjut Vana. Kengerian benar benar
mencekam mereka berdua. Vana amat kebingungan. Apa yang harus dilakukan.
Kepalanya menoleh kesana kemari.
Akhirnya para Midas itu sudah tidak kelihatan
lagi. Vana dan Bisma segera menggunakan sihir untuk menuju JARROTOKA.’’ Apakah
kita harus menggunakan sihirmu untuk menuju JARROTOKA.’’ Tanya Vana.’’ Kita
akan terlacak bila menggunakan sihir semacam tadi. Kita harus menunggangi
sesuatu.’’ Saran Bisma.’’ya.’’ jawab Vana. Dengan mantranya Bisma akhirnya
memanggil Naga.’’TAALDRAGO.’’ seekor naga berwarna kuning dengan panjang
mencapai 30 meter datang. Sayapnya besar
mengepak.’’ Ayo naik.’’ Ajak Bisma. Mereka berdua menunggangi naga itu seolah
menunggangi kuda.’’ Ayo sayang.’’ Seru Bisma. Sang Naga menyemburkan nafas
apinya dan kemudian mengepakkan sayapnya. Naga itupun naik keangkasa.
Perjalanan tidak lama. Matahari sudah mulai
terbit dari kejauhan. Warna merah yang amat indah. Mengingatkan Vana pada saat
Vani mati digunung merapi. Angin berhembus menabrak wajah mereka berdua.
Sang Naga mulai turun menuju JARROTOKA.
Mereka berdua mendarat dan mereka turun dari naga itu. Dengan cepat naga itu
meninggalkan mereka berdua dengan angin.’’ Jadi ini yang kau bilang JARROTOKA.
Kalau begitu dimana katilnya’’ Tanya Bisma.’’ Disebelah sana.’’ Tunjuk Vana
dengan jarinya.
Merekapun berlari menuju kastil. Sesampainya
digerbang kastil. Vana terperangah melihat kastil yang sudah berubah. Semuanya
hancur. Rumah rumah terbakar dan kastilnya ada yang runtuh. Suasana pagitu
membuat Vana sedih, ia bertanya Tanya dimana kedua orang tuanya, dimana raja
Rohan.’’ Dimana
mereka semua?’’ Tanya Vana dalam hati.’’ He itu anakku.’’ Teriak seorang
wanita. Itu adalah Saphire.Itu adalah Ibu Vana.’’Ibu.’’ teriak Vana, ayah Vana
juga datang mereka bertiga berpelukan melepas rindu.’’Dimana Vani?’’Tanya Ayah
Vana.’’Dia meninggal saat awal perjalanan di gunung merapi.’’Jawab Vana dengan
amat berat.’’Tidaak.’’Teriak Saphire dengan menutup mulutnya.Kedua orang tua
Vana berduka.Anak mereka telah meninggal.
Suasana
berduka dan hening.’’Mengapa tempat ini seperti ini?’’Tanya Vana.’’ BORMORKO
akan datang siang ini. Tadi malam para Midas itu membantai tempat
ini.Menghancurkan semuanya, semua penduduk JORROTOKA sembunyi di kastil.’’Jawab
Ayah Vana.’’He siapa dia’’ Tanya Ayah Vana.’’ Oh dia Bisma, temanku.’’ Jawab
Vana dengan bangga menunjukkan sahabatnya itu.’’Dimana kakek?’’Tanya Vana.’’Dia
amat lemah.’’Jawab Ibu Vana.’’Kami sudah mendapatkan dua keramat itu.’’ Tukas
Vana.
Gelanganya di Bisma dan pedangnya ditanganku.’’Cerita Vana.’’Kau harus
menggunakan keduanya untuk memaggil Naga Deour. Naga itu tidak akan turun bila
dua keramat itu tidak dipakai bersamaan.’’ Kata ayah Vana.
‘’Bisma
mana gelangnnya.’’Pinta Vana.Vana maju menuju Bisma untuk meminta gelang takdir
itu.Bisma terdiam dan membisu, seolah tak ada suaranya.Vanapun bertanya Tanya
dalam hati.Apa yang terjadi kepada sahabatanya. Dari belakang Bisma sebuah
petir besar muncul.Datanglah BORMORKO dengan ratusan Midasnya.’’Bisma.BORMORKO
datang.’’
Teriak
Vana yang cemas dan melihat Bisma malah tersenyum.’’Maafkan aku Vana.’’Bisik
Bisma yang mulai mendekat ke Vana.Ia memegang pundak Vana dan Vana tiba tiba
merasa sesuatu yang aneh dan sakit.’’ Kau.’’ Bisik
Vana melihat Bisma menikam perutnya dengan belati.
Vana memegangi perutnya yang berkeluar
darah.’’ Kkkkau pengkhianat.’’ Teriak Vana sambil memegang perutnya.’’ Tidak.’’
Teriak orang tua Vana.’’ Maaf Vana bila selama ini aku berbohong. Aku memanglah
pasukan BORMORKO. Maaf bila dari awal aku berpura pura menjadi sahabatmu. Tapi
kau harus tahu, bahwa Vani meninggal amat teragis. Sebenarnya dia bisa saja
selamat. Namun kau naïf. Kukorbankan saja dia demi gelang ini.’’Bisma
tersenyum.’’ Kau gila.’’ Seru Vana yang kedinginan. Tubuhnya dipeluk oleh kedua
orang tuanya. Vana sungguh tidak menyangka atas pengkhianatan yang diterimanya.
Seluruh penduduk JORROTOKA berlarian.’’ Hancurkan tempat ini.’’ Teriak
BORMORKO. Para Midas akhirnya berkeliling untuk menyerang. Ayah Vana
menangis.’’ Serang mereka.’’ Teriaknya kepada seluruh pasukan istana. Perang
besar kini telah dimulai.
‘’ kau telah menunjukkan kesetiaanmu Bisma.’’
Ucap BORMORKO kepada Bisma.’’ Ayah, Ibu. Maafkan Vana. Mu,mu,mungkin Vana akan
menyusul Vani. Dapatkan Gelangnya, Akhiri BORMORKO.’’ Bisik Vana. Angin
berhembus amat kencang. BORMORKO mengacungkan tongkatnya. Kemudian seluruh
tempat menjadi gelap bagai malam. Vana akhirnya terdiam dengan tatapan
kosong.Dia telah pergi.’’Vana, Vanaaaaa.’’Teriak Orang tua Vana.Suasana duka
benar benar telah menghatam JORROTOKA.BORMORKO dan pasukannya masih menyerang
JORROTOKA.Istana hancur. Perang ini benar benar perang yang besar. Ledakan
terjadi dimana mana. Vana yang terbaring ditanah tertiup angin.
Vana merasa didunia yang asing.Sebuah gunung
penuh kabut.’’Vanaa.Vanaa.’’Panggil suara itu.Suaranya amat berat.Vana terbangun.Ia
memakai baju putih.’’ Dimana aku.Apakah aku sudah mati.’’Tanya Vana dalam hati.Ia
berjalan mengikuti suara itu. Akhirnya Vana menemukan sumber suara itu.’’ Oh
Yatuhan.’’ Serunya sembari menutup mulut dengan telapak tangannya.Naga Deour bertengger disebelah Gunung ZAORA.’’ Selamat datang Vana. Aku
tahu kau pasti mengumpulkan Tiga Keramat yang diturunkan Tuhan untuk Bumi.
Salah satunya masih ada padaku. Tiga keramat itu tidak bisa dicuri, atau
diambil. Namun Tiga Keramat itu diserahkan kepada yang dipilih. Kau telah
ditakdirkan memiliki Tiga keramat itu. Maka penuhi takdirmu, kau masih punya
kesempatan.’’ Sang Naga Rasaksa tiba tiba berdiri dan mengepakkan sayapnya yang
besar itu.’’ Tunggu apa yang harus kulakukan.’’ Teriak Vana. Sang Naga yang
besar itu tiba tiba mengepakkan sayapnya, hingga memmunculkan angin besar
Tiba
tiba Vana terbangun, tersadar.Ia memegang perutnya. Ada yang aneh, perutnya
bagai tidak pernah mengalami luka, padahal terakhir ia ingat. Bisma si
pengkhianat itu telah menikamnya.Vana merasa aneh.Tangannya memegang sebuah
logam.Saat ditengok.Ia
tidak
menyangka. Mahkota penguasa itu telah didapatkannya.Kemudian Vana melihat
sebuah Cahaya muncul dan seekor Naga besar muncul, Lehernya panjang, Badarnya
kekar dan besar, sayapnya lebar sekali.Naga itu menghembuskan Nafas apinya.
Vana
bangkit dan mengenakan Pedang itu.Mahkota itu juga
dipasanganya.’’BORMORKO.’’Teriak Vana belari.Vana berlari diantara serangan dan ledakan besar besaran. ‘’ Serang
mereka.’’ Suruh Naga Dour kepada Vana.
Naga menyerang ribuan midas yang datang dari
LORDAR. Dengan sayap besarnya itu, Para Midas berterbangan dan disembur dengan
nafas api yang besar, nafas api yang meluluh lantakkan semua. Orang orang
berlarian, ratusan prajurit JORROTOKA melawan Midas dan para pasukan BORMORKO
yang lainnya. Saat Vana hendak menyerang, salah seorang Prajurit yang sedang
memanah bertanya kepada Vana dengan suara yang kurang jelas karena ledakan.’’
Pangeran? Naga apa itu.’’ Tanya Prajurit itu.’’ Naga Dour, si Naga pemangsa
sekaligus penjaga salah satu TIGA KERAMAT.’’ Jawab Vana.’’ Oh Ya TUHAAAAN.’’
Teriak salah prajurit itu karena ketakutan, mungkin ia tidak tahu bahwa Naga
pemangsa itu berpihak pada Vana.
BORMORKO
yang berdiri depan gapura istana tiba tiba sadar kedatangan Vana. Mereka
berduapun bertarung diantara reruntuhan istana.Vana mengangkat pedangnya.Para
pasukan istana sudah kalah jumlah.BORMORKO menembakan jurus jurus kematian
kepada Vana.Mereka mengangkat diri dan bertarung di udara.Bisma melawan kedua
orang tua Vana.Gelang kematian masih dipegangnya.Bisma menggunakan sihir
sihirnya.Kilatan cahaya kuning menyambar mereka.Perang ini membawa Vana dan
BORMORKO keatas kastil yang hampir runtuh.’’Kau tidak bisa seperti ini.Kau
tidak bisa memaksa orang orang untuk menyembahmu.’’Sentak Vana.’’Aku Tuhanmu
beraninya kau.’’
.’’
aku memang berani.Karena demi ummat manusia dan Kau Bukanlah Tuhan, kau hanya
iblis’’ Saut Vana.Naga Dour semakin mengamuk melawan para Midas yang semakin
banyak, namun dengan nafas apinya, Para Midas juga mengalami kekurangan
jumlah.’’Raksasaku, datanglah.’’Teriak BORMORKO sembari melawan Vana.
Dua
puluh Raksasa membawa kapak dan menghancurkan JORROTOKA, Korban kini mulai
berjatuhan, seorang petani berlari dan tubuhnya digenggam rapat rapat oleh
raksasa dan kemudian dimakannya bulat bulat.Tangis dan teriakan wanita tidak
berdosa terdengar diman mana. Raja Rohan terlalu lemah, ia hanya bersembunyi
dibalik pohon pisang yang besar.‘’Matilah kalian semua.’’ Sentak Naga Dour, ia
terbang memutari JORROTOKA dan tiba tiba saat Naga Dour merenggangkan sayapnya.
Semua yang ada dibawahnya melayang dan terjatuh kembali, kali ini ledakan dan
kehancuran perang semakin besar.Para Rasaksa terangkat setinggi 60 meter
tingginya dan terjatuh, tubuh para raksasa cedera. Saat itulah Naga besar itu
menyemburkan Api besarnya yang membakar hebat para rasaksa itu. Vana
menancapkan Pedangnya ke istana.Seketika istana hancur dan runtuh.Beton
betonnya hancur bagai batuan gunung yang berjatuhan.Vana dan BORMORKO akhirnya
terjatuh dihalaman kastil.Dimana Orang tua Vana sedang berperang melawan Bisma
dengan gelang kematiannya itu.
Vana
sesegera mungkin meninggalkan BORMORKO dan terbang menuju Bisma.’’Gelang itu milikku.’’ Teriak Vana. Mereka berdua bertarung diudara.’’
Matilah kalian berdua.’’ Seru BORMORKO dan meluncurkan sihir mematikan kepada mereka
berdua. Namaun sihirnya meleset.
Saat Bisma hendak menjotos Vana. Vana segera
mengangkat pedang cahaya dan memotong Tangan Bisma. Gelang itu terjatuh beserta
separuh tangan kanan Bisma.’’ Tidaaak.’’ Teriak Bisma.’’ Saatnya untuk
mengakhiri semuanya.’’ Teriak Vana. Ia menebas leher Bisma sampai putus dan
membakarnya. Kemudian tinggal BORMORKO. Vana mengambil gelang itu terlebih
dahulu. Kini TIGA KERAMAT itu telah didapatkan Vana.’’ Pergilah kau keneraka
wahai Iblis.’’ Seru Vana.’’ Kau tidak bisa mengalahkanku. Manusia.’’ Teriak
BORMORKO. Vana segera berlari. Tiga keramat telah ditangannya. Naga Dour yang
sedang terbang tiba tiba berubah wujut menjadi cahaya dan merasuki tubuh Vana.
Vana
menikam jantung BORMORKO sampai tembus. Lalu BORMORKO terjatuh dan lemah.
.’’Kau akan takhluk padaku sekarang. Kau akan kukirim ke neraka.’’ Seru Vana.
BORMORKO amat lemah dan mendesis desis.’’ Aku merasa, dingin.’’ BORMORKO
melotot keatas. Matanya yang mera menyala kini mulai padam. Sesuatu yang hitam
dan gelap keluar dari tubuhnya. Itulah iblisnya yang selama ini bersemayam.
Tubuhnya tiba tiba mengurus dan hilang bagai abu kertas yang berterbangan.
seluruh Midas yang hendak mennyerang para pasukan JORROTOKA kini tiba tiba
menjadi debu yang gersang dan lenyap begitu saja. Keringat berkecucuran didahi
Vana.
Semua orang berseruk sorai karena akhirnya
BORMORKO dapat juga dikalahkan. Asab asab masih bersiur dianatara mereka karena
peperangan besar itu. Langit yang tadi gelap bagai malam kini tiba tiba mulai
terang secara perlahan. Vana mengalami banyak luka. Entah berapa korban
peperangan ini. Kedua orang tua Vana berlari menuju putra mereka.’’ Anakku kau
selamat.’’ Bisik ibu Vana sambil memeluk Vana. Begitupun Ayah Vana. Dari dalam
kastil Raja Rohan datang.’’ Vana.’’ Panggilnya. Keempat keluarga raja itu
akhirnya bahagia. Tiga Keramat itu segera dilepas oleh Vana. Dan sebuah cahaya
kuning silau
keluar.’’Vani.’’ panggil Ibu Vana.’’ Vani,
kau hidup kembali.’’ Saut Vana. Vani hidup kembali dari Tiga Keramat itu. Vana
amat bahagia.’’ Vana.’’ Teriak Vani. Vani masih bisa hidup karena waktu itu
memang bukan takdirnya untuk mati. Inilah akhir yang bahagia.Perang telah usai
dan kini tinggal ummat manusia yang harus mensyukuri nikmat kebebasan, Karena
tiada kebebasan tanpa pengorbanan.
10 Tahun Kemudian
Raja Rohan telah meninggal 2 tahun yang lalu.
Kemudian Raja Dawud yang menjadi raja selama tiga tahun. Vana akhirnya bertemu
seorang gadis dan menikah, kini mereka hidup bahagia dikastil JORROTOKA yang
damai, Namun saat Raja Dawud dan Ratu Shapire hendak ke pulau Karang, Badai
besar menghantam kapal yang ditumpangi Raja Dawud dan Ratu Shapire.
Saat makan malam. Vana dan Vani sungguh
terpukul karena mendengar berita itu.
Keesokannya mereka menuju upacara pemakman
kedua orang tuanya. Istri Vana juga ikut menangis melihat duka lara yang
menimpa mereka.
Upacara pemakan telah usai, setelah satu
bulan kemudian, kini Vana dipilih untuk menjadi raja JORROTOKA. Dan Vani, dia
ingin pergi meninggalkan Istana untuk mengembara dan mencari ilmu yang lebih
luas.’’ Vani, kau yakin dengan pilihanmu?’’ Tanya Vana di aula istana.’’ Ya.
Aku yakin, keputusanku sudah bulat. Jadilah raja yang baik saudara kembarku.
Aku akan mengais ilmu dan menjadi pengembara ilmu. Ilmu harus dicari, bukan
ditunggu.’’ Senyum Vani. Kini mereka berdupun berpelukan dalam tangis.
Tak lama pelukan mereka dilepas dan Vanipun
berangkat dengan membawa kantongnya itu. Vana melambaikan tangannya untuk perpisahan,
Istrinya bersandar dipundak Raja Vana.
Vana
dan Vani amat sedih
Ummat
manusia kini bisa hidup merdeka, tentram, sentosa.Satu yang dapat
dipelajari.Kita harus percaya adanya TUHAN yang maha Esa.
SELESAI
AKHIR DARI TRILOGI
0 komentar:
Posting Komentar